Jumat, 01 Juli 2011

Anemia

Di poskan oleh ; sinta, Am keb

Bagi kaum perempuan, hamil danmelahirkan merupakan bagian dari kehidupan normalnya. Perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses reproduksi menjadi sangat penting.Dalam hal ini remaja perempuan harus memperhatikan masalah anemia atau sering disebutdengan penyakit kurang darah (Iskandar, 2005)
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. http://medicastore.com/penyakit/152/Anemia_Kurang_darah.html
Penyakit anemia adalah dimana kondisi jumlah sel darah merah dalam darah tidak normal atau rendah. Dokter kadang-kadang menjelaskan penyakit anemia sebagai seseorang yang memiliki darah rendah. Seseorang yang menderita kurang darah disebut anemia. Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja putri di Negara-negara berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering menyerang remaja putri disebabkan karena keadaan stress, haid, atau terlambat makanan.(WHO, 2010)
Darah terdiri dari dua bagian, bagian cair yang disebut plasma dan sel-sel bagian. Selular bagian berisi berbagai jenis sel. Salah satu yang paling penting dan paling banyak sel adalah jenis sel darah merah. Yang lain adalah jenis sel darah putih dan sel platelets. Tujuan dari sel darah merah adalah untuk memberikan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.(lun, 2006) http://de-kill.blogspot.com/2009/04/sekilas-tentang-penyakit-anemia.html

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah salah satu masalah kesehatan pada anak Indonesia yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO), seseorang dinyatakan mengalami anemia bila kadar haemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dl (anak usia 6 tahun) atau kurang dari 12 g/dl (anak usia 6 tahun dan wanita dewasa).
Ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seorang anak mengalami kekurangan zat besi. Yaitu asupan makanan yang tidak sehat, cepatnya pertumbuhan saat bayi dan remaja caa-ngan. Kekurangan besi pada anak terutama pada lima tahun pertama bisa mengganggu tumbuh kembang anak yang berdampak pada kualitas hidup.
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), prevalensi penyakit anemia sebanyak 75,9% pada remaja putri, pada ibu hamil 53,6%. Kriteria lain orang terkena anemia apabila hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 13 g% untuk pria dan untuk wanita kurang dari 12 g%. Sedangkan anemia untuk anak usia 6 bulan - 5 tahun, kandungan Hb dalam darah kurang dari 11 g%. Anak usia 6-14 tahun kandungan Hb kurang dari 12 g%. (Syahputra, 2010)
Sedangkan di Sumatera Utara dengan peserta tes darah sebanyak 9.377 orang di tiga kota, Mdan, Pematang Siantar, dan Kisaran, 33% di antaranya anemia terjadi pada remaja putri. (Fernandes, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar